An Analysis of Anemia and Pregnancy-Related Maternal Mortality1,2
Bernard J. Brabin3,
Mohammad Hakimi*, and
David Pelletier†
Hubungan
anemia sebagai faktor risiko untuk kematian ibu dianalisis dengan
menggunakan studi cross-sectional, longitudinal dan kasus-kontrol karena
percobaan acak yang tidak tersedia untuk analisis. Berikut
ini enam metode estimasi risiko kematian diadopsi: 1) korelasi tingkat
kematian ibu dengan prevalensi anemia ibu berasal dari statistik
nasional, 2) proporsi kematian ibu disebabkan anemia, 3) proporsi wanita
anemia yang meninggal; 4)
populasi berisiko-disebabkan kematian ibu akibat anemia, 5) remaja
sebagai faktor risiko untuk kematian anemia terkait, dan 6) penyebab
anemia yang berhubungan dengan kematian ibu. Perkiraan
rata-rata untuk semua penyebab anemia disebabkan kematian (baik
langsung dan tidak langsung) adalah 6.37, 7.26 dan 3,0% untuk Afrika,
Asia dan Amerika Latin, masing-masing. Angka kasus kematian, terutama untuk studi rumah sakit, bervariasi dari <1% sampai> 50%. Risiko
relatif kematian terkait dengan anemia sedang (hemoglobin 40-80 g / L)
adalah 1,35 [95% confidence interval (CI): 0,92-2,00] dan anemia berat
(<47 g / L) adalah 3,51 (95% CI : 2,05-6,00). Estimasi
populasi berisiko-disebabkan dapat dipertahankan atas dasar hubungan
yang kuat antara anemia berat dan kematian ibu tetapi tidak untuk anemia
ringan atau sedang. Di
daerah malaria holoendemic dengan prevalensi anemia berat 5%
(hemoglobin <70 g / L), diperkirakan bahwa pada primigravida, akan
ada kematian anemia terkait 9 parah-malaria dan 41 nonmalarial kematian
anemia terkait (kebanyakan gizi) per 100.000 kelahiran hidup. Komponen kekurangan zat besi ini tidak diketahui.
(FENI RAHMAWATI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar